Thursday, March 29, 2007

Penangkal Azab

Oleh : Hj Aminah Mochtar

Salah satu penangkal azab adalah istighfar. Dalam Alquran Surah Al-Anfaal ayat 33 Allah berfirman, ''Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka (hamba-Nya), sedang kamu (Nabi Muhammad SAW) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka (hamba-Nya) sedang mereka meminta ampun.''

Pertama Allah menjamin bahwa selama Nabi masih berada di tengah umatnya, tidak akan ada azab. Jaminan kedua adalah azab tidak akan ada kalau hamba-Nya beristighfar.

Untuk jaminan kedua ini Nabi sendiri memberi teladan dengan beristighfar tidak kurang dari seratus kali sehari. Abu Hurairah menyebutkan bahwa Nabi mengumpulkan orang dan bersabda, ''Hai manusia! Bertobatlah kamu kepada Allah karena aku sendiri bertobat dalam satu hari seratus kali.'' Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, ''Sesungguhnya aku sendiri beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari semalam.''

Istighfar artinya memohon ampun kepada Allah atas segala perbuatan buruk yang salah menurut pandangan agama Allah. Istighfar diucapkan dengan penuh penyesalan yang mendalam dan tidak akan mengulang lagi kesalahan itu. Beristighfar diperintahkan Allah dalam Alquran dan Alhadits karena manusia tidak sunyi dari kesalahan besar ataupun kecil. Allah berfirman dalam Surah Almuzammil ujung ayat 20, ''Dan mohonlah ampunan Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''

Dalam firman Allah Surah Ali 'Imran ayat 135 disebutkan, ''Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat/sadar lalu mohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.''

Nabi Yunus AS memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan ini, bahwa istighfar berupa penyesalan dan tidak mengulangi kesalahan itu ternyata dapat mengatasi cobaan dan menangkal azab. Cobaan pada Nabi Yunus itu terjadi tatkala beliau ditelan paus lantaran berbuat salah dengan meninggalkan tugasnya. Beliau dibebaskan Allah setelah berdoa dan beristighfar dalam gelapnya perut ikan, gelapnya laut, dan gelapnya malam hari.

Nabi Yunus mengatasi cobaan dan menangkal azab dengan berdoa dan beristighfar yang disertai penyesalan yang mendalam, yang segera dikabulkan Allah, sebagaimana tertera dalam surat Al-Anbiya. ''Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang orang yang beriman.'' (QS Al-Anbiya [21]: 88). Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

Sumber : Hikmah Republika Online, 26-03-2007

No comments: